Jumat, 08 April 2016

animasi bergerak


perkembangan hewan

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Semua mahluk hidup yang ada di bumi mengalami pertumbuhan dan perkembangan, termasuk hewan. Fase pertumbuhan pada hewan hampir mirip dengan pada manusia, yaitu :
A. Fase Embrionik
Yaitu pertumbuhan mulai dari zigot hingga terbentuknya embrio.
Terdiri beberapa tahap:
1. Morula
Morula yaitu pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul membentuk seperti buah arbei.
2. Blastulasi
Blastulasi sel-sel morula membelah dan “arbei” morula membentuk rongga (blastocoel) yang berisi air, disebut dengan blastula.

3. Gastrulasi
Gastrulasi adalah proses perubahan blastula menjadi gastrula.
Pada fase ini :

blastocoel mengempis atau bahkan menghilang
terbentuk lubang blastopole Þ akan berkembang menjadi anus
terbentuk ruang, yaitu gastrocoel (Archenteron) Þ akan berkembang menjadi saluran pencernaan
terbentuk 3 lapisan embrionik : ektoderm, mesoderm dan endoderm
4. Morfogenesis
Yaitu proses pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi menjadi organ, sistem organ dan organisme.

5. Diferensiasi dan Spesialisasi Jaringan
Diferensiasi jaringan/lapisan embrionik akan berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ.
Spesialisasi setiap jaringan akan mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya masing-masing.

6. Imbas Embrionik
D
iferensiasi dari suatu lapisan embrionik mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik lain.
B. Fase Pasca Embrionik
1. Metamorfosis
Yaitu perubahan bentuk tubuh pada beberapa hewan secara bertahap dari masa muda sampai dewasa
Contoh pada serangga dan katak
2. Regenerasi
Yaitu kemampuan untuk memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang atau mati.
Metamorfosis Pada Katak :

manfaat sayuran



 manfaat sayuran


 Manfaat sayur sayuran secara garis besar adalah sumber serat, vitamin, dan mineral yang cukup baik bagi tubuh dan kesehatan manusia. Ada banyak jenis sayuran yang ada di Indonesia yang berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan dan metabolisme tubuh.
Secara umum manfaat sayuran adalah sebagai berikut :
  1. Melancarkan BAB
  2. Pencernaan yang sehat
  3. Sumber vitamin, mineral, dan gizi bagi tubuh
  4. Sumber utama serat
  5. Mencegah kanker
  6. Meningkatkan sistem imun
  7. Meningkatkan kesehatan syaraf dan mata
Nah selain manfaat tersebut, jika kita bicara manfaat sayuran sebaiknya kita membahas beberapa manfaat sayuran yang paling populer. Karena setiap sayuran memiliki manfaat yang berbeda-beda.

Manfaat Sayuran A-Z

tanaman polibag

Membuat media tanam sayuran dalam polybag

cara-menanam-cabe
Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis media tanam sangat banyak dan beragam. Apalagi dengan berkembangnya berbagai metode bercocok tanam, seperti hidroponik dan aeroponik.
Setiap jenis tanaman membutuhkan sifat dan karakteristik media tanam yang berbeda. Misalnya, tanaman buah membutuhkan karakter media tanam yang berbeda dengan tanaman sayuran. Tanaman buah memerlukan media tanam yang solid agar bisa menopang pertumbuhan tanaman yang relatif lebih besar, sementara jenis tanaman sayuran daun lebih memerlukan media tanam yang gembur dan mudah ditembus akar.
Nah, kali ini kami akan membahas media tanam yang biasa digunakan untuk budidaya sayuran organik dalam polybag ataupun pot. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan yang banyak tersedia di alam dan bisa dikerjakan sendiri. Cara yang akan kami uraikan cocok digunakan untuk budidaya tanaman organik karena tidak menggunakan tambahan pupuk kimia, pestisida, herbisida, dan obat-obatan lainnya.

Syarat media tanam yang baik

Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya. Untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah. Oleh karena itu, harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman.
Media tanam yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Secara umum, media tanam yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
  • Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi masih cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tidak roboh. Apabila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh.
  • Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi (kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antar materialnya. Media tersebut tersebut isa ditembus air, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag. Namun disisi lain ronga-rongga tersebut harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan dan mempertahankan kelembaban.
  • Menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam media tanam.
  • Tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman. Media tanam tidak harus steril karena banyak mikrooganisme tanah yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, namun harus higienis dari bibit penyakit.
Media tanam organik untuk sayuran dalam polybag

Bahan-bahan media tanam organik

Ada banyak ragam material yang bisa dimanfaatkan untuk membuat media tanam mulai dari yang alami hingga yang sintetis. Namun dalam kesempatan kali ini kami hanya akan membatasi pada beberapa bahan organik yang banyak tersedia di alam, murah dan gampang pembuatannya.

a. Tanah (bahan utama)

Tanah yang baik untuk media tanam sebaiknya diambil dari lapisan bagian (top soil). Secara umum terdapat dua tipe tanah yaitu yang harus diperhatikan yakni tanah pasir dan tanah lempung. Tanah yang berpasir memiliki kemampuan drainase yang baik, cepat mengalirkan air namun kelemahannya tanah tersebut buruk dalam menyimpan air sebagai cadangan. Sedangkan tanah lempung lebih sulit ditembus oleh air sehingga akan membuat air tergenang dalam media tanam. Tanah yang baik untuk media tanaman tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung, melainkan harus gembur.

b. Kompos atau humus

Kompos merupakan bahan organik yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Kompos yang digunakan untuk media tanam adalah kompos padat, silahkan baca jenis dan karakteristik pupuk kompos. Hampir semua jenis kompos padat bisa digunakan sebagai bahan baku media tanam.
Penambahan bahan-bahan organik seperti kompos atau humus pada media tanam bisa memperbaiki struktur fisik tanah dan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kompos yang ditambahkan sebaiknya berupa kompos yang telah matang. Kompos yang belum matang berpotensi mendatangkan hama dan penyakit. Selain itu unsur haranya sulit diserap tanaman karena belum terurai secara penuh.
Selain kompos, bisa juga memanfaatkan humus yang didapatkan dari hutan. Tanah humus memiliki kandungan unsur hara yang tinggi. Bila lokasi anda dekat dengan hutan, tanah humus bisa dicari dengan mudah. Tempat-tempat terbaik adalah disekitar tanaman pakis-pakisan.
Unsur bahan organik lain juga bisa digunakan sebagai pengganti kompos atau humus seperti pupuk kandang atau pupuk hijau. Hanya saja perlu digarisbawahi, sebaiknya gunakan pupuk kandang atau hijau yang telah matang benar dan teksturnya sudah berbentuk granul seperti tanah. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang beresiko membawa hama dan panyakit pada tanaman.

c. Arang sekam atau sabut kelapa

Arang sekam merupakan hasil pembakaran tak sempurna dari sekam padi. Arang sekam berguna untuk meningkatkan kapasitas porositas tanah. Penambahan arang sekam pada media tanam akan memperbaiki struktur media tanam karena mempunyai partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara dan menjaga kelembaban.
Manfaat arang sekam adalah bisa menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman, menjadikan tanah gembur sehingga memperbaiki drainase dan aerasi tanah. Arang sekam lebih baik dibanding sekam padi, karena arang sekam sudah mengalami pembakaran yang bisa menghilangkan bibit penyakit atau hama yang mungkin saja terikut.
Selain arang sekam, bisa juga digunakan sisa-sisa sabut kelapa (coco peat). Sabut kelapa mempunyai sifat seperti arang sekam. Media tanam sabut kelapa cocok digunakan di daerah yang kering dengan curah hujan rendah. Sabut diambil dari bagian kulit kelapa yang sudah tua.

Cara membuat media tanam organik

Berikut ini cara-cara membuat media tanam polybag atau pot dengan menggunakan bahan baku yang telah diterangkan di atas. Untuk membuat media tanam yang baik diperlukan unsur tanah, bahan pengikat atau penyimpan air dan penyedia unsur hara. Bahan baku yang akan digunakan dalam tutorial berikut adalah tanah top soil, kompos dan arang sekam. Berikut langkah-langkahnya:
  • Siapkan tanah yang terlihat gembur dan subur, lebih baik diambil dari bagian paling atas. Kemudian ayak tanah tersebut hingga menjadi butiran-butiran halus. Usahakan tanah dalam keadaan kering sehingga tidak menggumpal. Tanah yang menggumpal akan menyebabkan bahan-bahan tidak tercampur dengan merata.
  • Siapkan kompos yang telah matang, bisa dari jenis kompos biasa, bokashi atau kompos takakura. Ayak kompos atau humus tersebut sehingga menjadi butiran halus.
  • Siapkan arang sekam, silahkan baca cara membuat arang sekam.
  • Campurkan tanah, kompos, dan arang sekam dalam sebuah wadah. Komposisi campuran adalah 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1 bagian arang sekam (2:1:1). Aduk hingga merata.
  • Siapkan pot atau polybag, masukkan campuran tersebut kedalamnya. Media tanam sudah siap digunakan.
Sekadar catatan, ketiga bahan baku tersebut bisa juga dicampur dengan komposisi 1:1:1 atau 2:1:1. Mana yang terbaik bagi Anda, tentunya tergantung dari jenis tanaman dan ketersediaan sumber daya. Mengenai hasil, beberapa penelitian menunjukkan hal yang berbeda. Lebih baik mencobanya secara try and error.
Media tanam sangat berguna apabila kita ingin menanam sayuran dalam polybag atau pot. Metode seperti ini cocok diterapkan di lahan yang terbatas atau lahan sempit. Berikut ini contoh penerapan budidaya sayuran dalam polybag.

kue bolu


Resep Membuat Kue Bolu Panggang Empuk dan Lembut
Resep Membuat Kue Bolu Panggang Empuk dan Lembut – Kue bolu merupakan kue yang sering kita jumpai pada saat acara-acara tertentu misalnya ulang, tahun, pernikahan, acara pengajian dan lain sebagainya. Kue ini memiliki rasa manis yang pas juga enak dimulut dan memiliki tekstur sangat lembut. Kue bolu memiliki berbagai jenis bentuk dan rasa. Kue ini biasanya dibuat dengan cara dipanggang atau dikukus, kedua cara itu sama-sama memiliki rasa yang enak. Dibawah ini akan kami sajikan resep tentang proses pembuatan kue bolu sederhana yang empuk dan lembut, kue ini akan kami buat dengan cara dipanggang didalam oven. Untuk membuat kue ini sama seperti membuat kue-kue pada umumnya, tetapi membuat kue memangmemerlukan waktu yang sedikit lama. Baiklah, mari kita sama-sama belajar membuat kue bolu panggang sederhana dibawah ini.
cara membuat bolu panggang
Bahan :
  • 5 butir telur ayam
  • 100 gram tepung terigu serbaguna
  • 125 gram gula pasir
  • 1/2 sendok teh vanili bubuk
  • 1 sendok makan cake emulsifier ( SP/TBM )
  • 50 gr margarine ( dilelehkan )
  • 1/4 sendok teh baking powder
Cara Membuat Bolu Panggang :
  1. kocok telur, gula pasir dan cake emulsifier menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi sampai mengembang pucat dan kental
  2. masukkan vanili bubuk, baking powder dan tepung terigu sedikit demi sediki, aduk sampai adonan tercampur rata
  3. tuang margarine yang sudah dilelehkan, aduk lagi sampai rata
  4. tuang adonan kedalam loyang ukuran 25 cm yang sudah dioles mentega dan ditaburi tepung terigu supaya tidak lengket
  5. panggang dalam oven selama 30 menit atau sampai matang dan berwarna kecoklatan
  6. keluarkan dari oven lalu bolu panggang siap disajikan

kata mutiara

es buah



Cara Praktis Membuat Es Buah (Pepaya dan Nanas)


Bingung mau masak apa? Ayuuk gabung dengan ResepKoki.co di Facebook, dapatkan tips dan resep-resep masakan yang enak, mudah, dan praktis setiap harinya.
Konsumsi buah pepaya dan nanas selama bulan puasa selalu meningkat karena enak dan segar untuk dijadikan es buah serta tahan disimpan lama. Berikut adalah resep mudah membuat es buah dengan bahan utama pepaya dan nanas (dapat ditambahkan variasi buah lain sesuai selera). Cek juga resep es buah segar yg lain. Selamat mencoba…
Baca Juga: Genius Nicer Dicer Plus – Memotong Buah & Sayuran dengan Cepat
esbuahnanaspepaya

Bahan:

1 sachet puding merek apa saja (Agarasa, Nutrijel, dll)
1 buah pepaya
1 buah nanas
Sirup leci squash ABC
5 cm kayu manis
Nata de coco
Air secukupnya
Es serut atau es batu

Cara Membuat:

  1. Buat puding dua lapis terlebih dari agar-agar dahulu. Campurkan air dan gula, baca petunjuk dan aturan pakai seperti yang tertera pada kemasan agar-agar.
  2. Setelah puding lapis pertama matang, buat lagi puding lapis kedua. Setelah itu potong sesuai selera. Sisihkan.
  3. Buat sirup leci, tambahkan gula bila perlu. Sisihkan.
  4. Kupas dan cuci bersih buah nanas dan pepaya. Potong nanas tipis-tipis, kemudian rebus dengan gula dan kayu manis secukupnya agar tidak terlalu kecut.
  5. Potong buah pepaya sesuai selera.
  6. Setelah semua siap. Tata buah nanas, pepaya, nata de coco, dan puding ke dalam mangkok saji. Tuangkan sirup leci kemudian tambahkan es serut.
  7. Siap disajikan